Amerika meradang, Putin SiagakanPasukan Nuklir Rusia

Amerika Serikat (AS) mengecam keras langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang menempatkan pasukan nuklir negaranya dalam siaga tinggi. Ditegaskan AS bahwa langkah semacam itu berbahaya dan tidak bisa diterima.

Seperti dilansir Reuters, Senin (28/2/2022), dalam mengeluarkan perintah untuk mempersiapkan senjata nuklir Rusia, Putin menyebut adanya ‘pernyataan agresif’ dari negara-negara NATO dan sanksi yang meluas dari negara-negara Barat, yang disebutnya ‘ilegal’.

Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Linda Thomas-Greenfield, menuturkan kepada program televisi CBS ‘Face the Nation’ bahwa tindakan Putin itu semakin meningkatkan konflik dan ‘tidak bisa diterima’.

Thomas-Greenfield menyatakan AS ‘terus mencari tindakan baru dan bahkan lebih keras terhadap Rusia’.

Di Pentagon, seorang pejabat senior pertahanan AS yang enggan disebut namanya menyatakan perintah nuklir Putin sebagai eskalasi konflik dan menilai Putin ‘memainkan kekuatan yang, jika terjadi miskalkulasi, bisa membuat segalanya jauh lebih berbahaya’.

Menurut pejabat itu, AS masih berupaya memahami perintah nuklir Putin ‘secara nyata’. Sementara berbicara kepada program CNN ‘State of the Union’, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyebut perintah nuklir Putin ‘agresif’ dan ‘tidak bertanggung jawab’.

Sebelumnya, Putin yang menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai ‘operasi khusus’, memicu kekhawatiran baru ketika memerintahkan ‘pasukan pencegahan’ Rusia, yang menggunakan senjata nuklir,’ untuk siaga tinggi.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengecam perintah Putin sebagai eskalasi yang benar-benar tidak dapat diterima. Dia merespons atas nama pemerintahnya dalam program “Face the Nation” CBS pada Minggu

Tinggalkan Balasan