Ancaman DO mahasiswa, Jokowi diteriaki fasis dan anti demokrasi ?

Harian Nusa Online – Wacana penundaan Pemilu 2024 yang berdampak terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden dan anggota Dewan DPR-RI terus mendapat penolakan dari mahasiswa.
Ratusan anak muda berjaket almamater  kampus menggelar aksi demo dengan  berkumpul di Jalan Suryopranoto. Karena dicegat mendekat  Istana Negara dengan pagar betis aparat kepolisian,Jumat (1/4/2022)
Ratusan Mahasiswa Menyemut di Belakang Istana Negara, Teriakan Jokowi Fasis, Anti Demokrasi Bergema!
Ratusan mahasiswa demo tolak penundaan pemilu di dekat kawasan Istana Negara, Jakarta.

Disana mereka ldengan lantang menyuarakan penolakannya. Bahkan mereka menyebut presiden Jokowi anti demokrasi.

“Jokowi Fasis, Anti Demokrasi,” teriak orator dari mobil komando yang diikuti pengunjuk rasa.

Sebelumnya tersebar tangkapan layar seolah headline berita dengan narasi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam drop out (DO) mahasiswa yang melakukan demonstrasi penolakan masa jabatan tiga periode. Foto ini beredar di media sosial yang diposting oleh Yudha Mahardika  (30/3/2022).

Dari penelusuran sumber, dari portal resmi CNN Indonesia ternyata tidak ada satupun judul berita seperti yang tersebar. Sehingga dapat dipastikan bahwa itu hoaks.

Mengenai usulan tiga periode ini muncul dari kalangan terdekat Jokowi, yakni Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Dia mengklaim perpanjangan masa jabatan Jokowi bukan berasal dari Jokowi sendiri tapi dari warga internet dan dirinya memilik big data perihal tersebut.

Namun Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Deni Irvani mengungkapkan survei terbaru pihaknya menunjukkan mayoritas pengguna media sosial atau netizen menolak ide atau wacana penundaan pemilu dan jabatan presiden tiga periode. Berdasar survei yang dilakukan SMRC, sekitar 85 persen netizen menolak wacana penundaan pemilu dan jabata presiden tiga periode

Tinggalkan Balasan