Desa Pangsan Lahirkan Doktor Melalui Penelitian Desertasi

Dr. I Wayan Sugiartana, ST, MM.
Harian Nusa Online, Denpasar – Korelasi antara peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dengan meningkatnya kualitas kunjungan wisatawan menjadi objek penelitian desertasi dari I Wayan Sugiartana, S.T., M.M.
Karena pada kenyataannnya, di Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Badung, kontribusi desa wisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih sangat kecil. Sehingga kehidupan masyarakat desa pun masih seputar bekerja sebagai petani maupun pekerjaan tradisional lainnya.
Dalam sidang Promosi Doktor Program Studi Doktor lImu Ekonomi yang berlangsung pada hari Kamis, (20/7/23). Wayan Sugik selaku Promovendus mengupas tuntas hasil penelitiannya dengan mempersentasikan hasil penelitian Disertasi yang berjudul: Determinan Kinerja Pengelolaan Desa Wisata Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Pangsan Kabupaten Badung.
Promovendus yang saat ini sebagai Tenaga Pengajar dan juga sebagai Koordinator Program Studi Administrasi Bisnis di Sekolah Tinggi [Imu Sosial dan llmu Politik Wira Bhakti, dalam desertasi ini uga menganalisa pengaruh implementasi dari konsep Tri Hita Karana.
Sidang Promosi Doktor ini dilaksanakan secara Offline, Promotor dari Promovendus adalah Bapak Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budhi, M.P,, serta Kopromotor Ibu I Dr. Ni Putu Wiwin Setyari, S.E., M.Si. dan Kopromotor Il Bapak Prof. Dr. Nyoman Djinar Setiawina, S.E., M.S. Ujian Promosi Doktor dipimpin oleh Ketua Sidang yang juga merupakan Kaprodi PSDE, Ibu Prof. Dr. Ni NyomanYuliarmi, S.E., M.P.
I Wayan Sugiartana, S.T., M.M. selaku Promovendus akhirnya dinyatakan lulus ujian dengan predikat Sangat Memuaskan.
“Saya berucap syukur kepada Ida Sesuhunan, Sang Hyang Widhi Wasa sehingga sidang desertasi berjalan lancar. Saya berterima kasih kepada promotor saya, seluruh ko promotor dan ketua sidang yang telah bekerja keras dan mencurahkan pikirannya untuk desertasi ini. Saya harap hasil penelitian ini dapat bermanfaat dengan baik, bagi dunia pendidikan terutama untuk diimplementasikan secara nyata. Astungkara,” ucap Dr. I Wayan Sugiartana, S.T., M.M. sambil mengatupkan dua tangannya di dada