KALI PERTAMA ! Nyama Bali Berangkat Ke Malaysia Kerja Panen Sawit, Kok Mau ?

Pemberangkatan CPMI ke Malaysia oleh PT Wira Karitas Cabang Bali dengan p3endampingan dari Duwe Nyama Bali
Harian Nusa Online – Denpasar,
Perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Malaysia, Sime Darby Plantation membuka peluang kerja sebagai pemanen kelapa sawit dengan kesempatan meraup hingga belasan juta rupiah perbulan.
Jika sebelumnya sudah ribuan tenaga kerja terutama dari Lombok Nusa Tenggara Barat yang memanfaatkan peluang ini, kini giliran Nyama Asli Bali juga memperoleh peluang yang sama. Puluhan CPMI sudah terdaftar dan untuk gelombang pertama, ada belasan yang berangkat melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Senin (13/03/23).

Mereka berangkat dengan difasilitasi oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) PT Wira Karitas yang telah mengantongi ijin resmi dari Pemerintah dan terdaftar resmi di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
“ini peluang yang sangat bagus. Selain bisa mengurangi tingkat pengangguran, juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena telah terbukti banyak yang mendapatkan bayaran hingga belasan juta rupiah setiap bulannya,” papar Edi Sinurat selaku Direktur Utama PT Wira Karitas.
“Awalnya tak mudah untuk dapat meyakinkan pihak Malaysia bahwa orang Bali pun tak jauh beda seperti di NTB, mereka bisa diandalkan untuk pekerjaan pertanian khususnya kelapa sawit. Contohnya banyak petani asal Bali sukses sebagai transmigran dengan garapan kelapa sawit,” jelas Edi lebih lanjut.
Pendampingan Yayasan Duwe Nyama Bali
Setelah mendapatkan kuota dari pihak Malaysia, tantangan selanjutnya adalah dalam sosialisasi perekrutan tenaga kerja di Bali.
“Kami dibantu pendampingan oleh Yayasan Duwe Nyama Bali yang dimotori oleh I Dewa Nyoman Budiasa,” lanjut Edi Sinurat
Yayasan Duwe Nyama Bali (DNB) bergerak dibidang sosial yang aktif berkegiatan diantaranya menyumbang ratusan kursi roda; mengadakan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis bahkan sampai operasi mata katarak, memberikan santunan kematian, beasiswa program S1 dan masih banyak lagi.

Saat jelang keberangkatan, I Dewa Nyoman Budiasa menyempatkan diri untuk berikan arahan dan motivasi pada CPMI. Ia menekankan pentingnya kesiapan mental seorang perantau. Pria yang juga menjadi calon kuat DPR RI di pemilu 2024 ini juga mengingatkan agar selalu menjaga kekompakan, saling bantu dan saling menguatkan diantara rombongan CPMI.

Monitoring APJATI Bali
“Kami monitor pelaksanaan dilapangan telah dilakukanndengan sangat baik. Mulai dari sosialisasi, perekrutan, sampai pada pengurusan dokumen yang melibatkan dinas tenaga kerja, imigrasi dan BP3MI selaku perlindungan pada PMI,” tegas Adi Aryawan selaku Ketua Harian Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Provinsi Bali.

CPMI ; Kesempatan perbaiki nasib tanpa keluar biaya
Salah satu CPMI yang ditemui, I Wayan Nata asal Desa Bugbug Karangasem, menyatakan terima kasih karena telah diberikan peluang pekerjaan sebagai pemanen kelapa sawit.
“Ini menjadi kesempatan buat saya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, saya ucapkan terima kasih kepada PT Wira Karitas Bali dan Yayasan Duwe Nyama Bali yang telah memberikan pendampingan,” ucap Wayan Nata.
Ditanya perihal biaya yang sudah dikeluarkan, Wayan Nata menjawab,”Saya dan teman-teman dalam proses penempatan tidak mengeluarkan biaya sama sekali, baik di disnaker maupun paspor kami dapatkan secara gratis, begitu pula medical check up dan dari perusahaan mereka sama sekali tidak meminta bayaran apapun. Benar – benar Nol Rupiah,” ujar Wayan Nata.
Perihal pembiayaan Nol Rupiah, Edi Sinurat menjelaskan,”Bahwa benar CPMI tidak dikenakan biaya penempatan sama sekali. Program ini dapat berjalan baik tak lepas dari kebijakan disnaker di masing-masing kabupaten dan pihak imigrasi. Juga tak lupa kami haturkan terima kasih kepada Bapak I Wayan Koster, Gubernur Bali dengan seluruh jajaran terkait ketenagakerjaan yang sudah mensupport pelayanan untuk CPMI di seluruh Bali”.