Rencana Putin Ke Bali, Amerika Ajukan Syarat

Jakarta – Harian Nusa Online

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva  menyampaikan kabar rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk hadir dalam KTT G20 yang diselenggarakan di Bali akhir 2022. Informasi ini disampaikan oleh pada Rabu (23/3).

“Rusia sudah mendukung presidensi Indonesia di G20. Indonesia menjadi presiden G20 bukan untuk membahas masalah krisis Rusia-Ukraina, tapi lebih kepada meningkatkan ekonomi global dan masalah lainnya. Mengeluarkan Rusia (dari G20) tidak akan membantu perekonomian global,” kata Vorobieva dikutip dari CNN Indonesia (26/3/2022)

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, berbagai negara didunia telah memberikan sanksi pada Rusia terutama Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat. Dintaranya berupa embargo ekonomi,  isolasi sistem keuangan hingga organisasi yang membidangi olahraga.

Kementerian Luar Negeri Indonesia pun sudah buka suara terkait kehadiran Putin di G20 Bali. Duta Besar RI sekaligus Stafsus Program Prioritas Kemlu dan Co-Sherpa G20 Indonesia Triansyah Djani menyebut Indonesia mengambil sikap akan tetap mengundang semua negara ke G20.

“Sebagai presidensi, tentunya dan sesuai dengan presidensi-presidensi sebelumnya adalah untuk mengundang semua anggota G20, bahwa diplomasi Indonesia selalu didasarkan pada prinsip-prinsip, based on principal,” kata Triansyah, Kamis (24/3).

Presiden Amerika Beri Syarat Jika Putin Mau Datang

Presiden AS Joe Biden ikut bicara soal keanggotaan Rusia dalam G20. Dia meyakini Rusia harus dikeluarkan dari G20. Biden mengatakan jika Indonesia sebagai Presiden G20 dan negara anggota lainnya tidak setuju, maka Ukraina harus diundang ke pertemuan G20.

“Jawaban saya adalah iya, tergantung pada G20,” ucap Biden ketika ditanya soal apakah Rusia harus dikeluarkan dari G20, di sela-sela kunjungannya ke Brussels, Belgia, seperti dilansir CNN dan Reuters, Jumat (25/3/2022).

AS dan sekutu Baratnya dilaporkan sedang mempertimbangkan keanggotaan Rusia dalam G20 setelah invasinya ke Ukraina. Gedung Putih awalnya menolak untuk mempertimbangkan secara terbuka atas laporan tersebut, namun akhirnya  tetap membuka  pintu untuk kemungkinan tersebut.

“Itu tergantung pada G20. Itu dibahas hari ini, dan saya mengemukakan kemungkinan bahwa, jika itu tidak bisa dilakukan,  jika Indonesia dan yang lain tidak setuju, maka dalam pandangan saya, kita harus meminta agar baik Ukraina bisa menghadiri pertemuan G20 dan mengamati,” jelas Biden dalam pernyataannya.

Tinggalkan Balasan