Sampah menggunung, warga Denpasar senggol Gubernur dan Walikota

Warga Kota Denpasar mulai mengeluhkan sampah yang bertumpuk karena tidak terangkut selama 2 minggu. Postingan bernada sindiran tersebut diunggah oleh pemilik akun Gung Ronny Sunarya  dengan menampilkan beberapa foto tumpukan sampah, Selasa (12/04/2022). Dirinya menuliskan :

Alangkah indahnya kota ku sekarang, setiap depan rumah,Aku melihat warna warni dengan harum wangi yang semerbak.
Terimakasih Gubernur dan Walikota ku yang menganjurkan cara untuk mempercantik kota.

 

Postingan tersebut sontak mendapatkan banyak tanggapan, bisa jadi karena Gung Ronny sendiri dikenal sebagai tokoh pemuda kharismatik dilingkungannya, sehingga banyak yang mengikuti setiap postingannya di media sosial.

Persoalan menjadi semakin tergambar setelah seorang warganet pemilik akun  Gung’Moy berkomentar.  Gung Moy mengirimkan gambar antrean truk sampah di pintu masuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung. Selanjutnya Gung Moy menuliskan :

..tdi pagi nike RoN..tiang jam 5 smpun ditu,polih parkir no.80.. dijlan kepure sakenan. jam 11.30 wawu polih ngutang”   

(tadi pagi, saya sudah disana, mendapat antrean nomor 80 di jalan ke Pura Sakenan, jam 11,30 baru bisa membuang )

Dapat di bayangkan jika 1 unit truk sampah saja membutuhkan waktu antrean selama enam setengah jam di TPA. Selain akhirnya warga tidak terlayani dengan baik sesuai jadwal, petugas angkut sampah sendiri kesal karena harus membuang waktu dan BBM selama mengantre di tempat pembuangan.

Truk Sampah mengantre masuk TPA Suwung selama hampir 6,5 jam (13/4/2022)

Gung Moy juga menyampaikan harapannya sebagai sebuah solusi dari permasalahan ini  dengan menulis :

“nike salah 1 penyebabne,..yg utama kayakne waktu jam pembuangan.nike hrus 24’jam..sprti wktu Rai mantra.”

(itu salah satu penyebabnya, yang utama sepertinya waktu jam pembuangan, seharusnya diberlakukan 24 jam seperti waktu Rai Mantra -menjabat Walikota Denpasar – )

Komentar masih terus mengalir dan sebagian besar bernada mengkritik kinerja pemerintah dalam menanggulangi sampah yang notabene barang tidak bernyawa.

Tinggalkan Balasan